Wiwid Teguh

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo, bersama  (Foto : BPJS Ketenagakerjaan)

Kota Probolinggo, Cakrawala.co - 11.023 pekerja rentan di Kota Probolinggo tahun ini mendapatkan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) BPJS Ketenagakerjaan dari Pemkot Probolinggo. Pembayaran iuran kepesertaan ini difasilitasi pemkot lewat Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) melalui DBHCHT TA 2025.

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Probolinggo pun menggelar Launching Perlindungan Sosial Ketenagakerjaan bagi Pekerja Rentan Kota Probolinggo Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Puri Manggala Bhakti, Kantor Wali Kota Probolinggo, Rabu 7 Mei 2025).

Ribuan pekerja rentan yang mendapat perlindungan itu, di antaranya 1.925 nelayan, 4.098 petani, dan 5.000 pelaku UMKM. Jumlahnya lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya 10.287 pekerja.

Ada peningkatan perlindungan 736 pekerja Kenaikan yang cukup signifikan ini mendapat apresiasi dan perhatian Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Hadi Purnomo. Didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Probolinggo Nurhadi Wijayanto, launching tersebut menjadi momentum untuk bertemu dengan pekerja rentan di Kota Probolinggo.

Kakanwil Hadi mengapresiasi komitmen Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama seluruh jajaran di lingkungan Pemkot. Terutama dalam mengawal hingga pelaksanaan pemberian bantuan iuran kepada pekerja rentan ini bisa terealisasi.

“Jaminan sosial ketenagakerjaan diberikan kepada 11.023 pekerja. Tentu ini jumlah yang cukup besar dibanding jumlah penduduk Kota Probolinggo yang memang credible untuk diberikan perlindungan,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Pemkot memberikan jaminan sosial adalah untuk menyejahterakan warganya. BPJS Ketenagakerjaan ini bukan badan usaha yang berbisnis. Justru, kami badan penyelenggara yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola dana, memberikan kemanfaatan sesuai yang telah diatur dalam peraturan pemerintah sesuai prinsip gotong royong. Sehingga, masyarakat bisa bekerja dengan tenang, keluarga pun sejahtera,” ujarnya.

Ada sejumlah manfaat BPJS Ketenagakerjaan. Di antaranya, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), serta Jaminan Pensiun (JP).

Hadi menyebutkan, di Kota Probolinggo, klaim jaminan kematian yang telah dibayarkan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 10,9 miliar untuk 272 ahli waris. “Bukan hanya ahli waris yang ditinggalkan yang mendapatkan manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan. Yang paling luar biasa, ada beasiswa bagi anak-anak dari pekerja yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja,” jelasnya.

Di Kota Probolinggo, ada 215 anak yang mendapatkan beasiswa dari program ini. Harapannya, anak-anak yang ditinggalkan tetap bisa melanjutkan sekolahnya mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi. Maksimal untuk 2 anak nilainya Rp 174 juta. Jadi yang paling besar saat mengenyam pendidikan peguruan tinggi nilainya per tahun Rp 12 juta.

Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Sp.OG (K)., M.Kes. dalam arahannya menyebut kebijakan yang dilakukan sesuai visi-misinya sebagai wali kota bersama wakil wali Kota Probolinggo sebagai bagian mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Tahun ini, ada 11.023 pekerja rentan di Kota Probolinggo yang mendapat jaminan sosial. Persentasenya masih sekitar 40 persen. Masih banyak warga kota yang belum menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kami berharap tahun depan, target kami minimal harus mencapai angka 60 persen,” ujarnya.