Menjaga kelangsungan bisnis UMKM bukan hanya bertujuan untuk mitigasi atau mencegah risiko dan ancaman bisnis yang muncul di kemudian hari. Lebih dari itu, kelangsungan bisnis UMKM juga tentang mengupayakan keberlanjutan jangka panjang bisnis serta menjaga kepercayaan pelanggan, mitra, dan pihak-pihak lainnya. Salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan melakukan diversifikasi produk.

Apa itu diversifikasi produk?

Mengutip dari laman Corporate Financial Institute, diversifikasi produk adalah strategi yang digunakan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan profit dan mencapai volume penjualan yang lebih tinggi melalui produk-produk baru.

Pada lanskap bisnis yang luas, diversifikasi dapat terjadi di tingkat bisnis dan tingkat korporat. Maksudnya, diversifikasi produk tingkat bisnis merujuk pada strategi perluasan segmen baru dari suatu industri tempat perusahaan sudah beroperasi. Sementara diversifikasi tingkat korporat merupakan strategi untuk memperluas pasar ke industri baru yang berada di luar cakupan unit bisnis perusahaan saat ini.

Manfaat diversifikasi produk

Berikut adalah manfaat yang akan didapat UMKM jika melakukan diversifikasi produk:

1 Meningkatkan pendapatan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, tujuan utama diversifikasi adalah meningkatkan profit dan mencapai volume penjualan yang lebih tinggi melalui produk-produk baru. Peningkatan pendapatan ini dapat terjadi karena pelaku UMKM memperoleh sumber pendapatan baru dari inovasi produk yang diciptakan.

2 Mengurangi risiko finansial

Ketika pelaku UMKM menciptakan produk baru, berarti ia sudah membuka kantong atau peluang pemasukan yang baru. Strategi ini nantinya dapat membantu UMKM mengurangi risiko kerugian finansial pascaproduksi. Pasalnya, kehadiran produk-produk baru itu akan menarik atau menciptakan kelompok konsumen yang baru, sehingga UMKM bisa menutupi kekurangan finansial yang mungkin sedang terjadi pada produk lama.

3 Mengantisipasi perubahan tren pasar

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, terlebih setelah masifnya kemajuan dunia digital, tren pasar tentu akan berubah dengan sangat cepat. Kehadiran produk-produk baru melalui strategi diversifikasi akan membuat UMKM lebih mudah beradaptasi dan menyiapkan situasi pergeseran pada tren pasar di kemudian hari. Dengan demikian, UMKM dapat tegak berdiri dan memiliki kelangsungan bisnis yang baik dalam menghadapi perubahan pasar.

4 Meningkatkan daya saing

Memiliki beragam produk yang dapat ditawarkan kepada masyarakat atau konsumen dapat membantu bisnis UMKM meningkatkan daya saing. Sebab, kemampuan sebuah lini bisnis untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan masyarakat akan menarik lebih banyak konsumen di pasar. Artinya, cakupan masyarakat yang mengenal nama serta menggunakan produk-produk UMKM semakin luas, sehingga UMKM memiliki daya saing yang lebih kuat.

5 Menjangkau pasar yang lebih luas

Masih berkaitan dengan poin-poin sebelumnya, diversifikasi produk akan membuat bisnis UMKM mempunyai kelompok konsumen yang baru. Sebab, setiap konsumen memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan menyediakan variasi produk baru, UMKM akan menjangkau pasar yang belum pernah terjamah sebelumnya, hingga akhirnya mencapai cakupan pasar yang lebih luas.

6 Membuka peluang permintaan pasar yang lebih konsisten

Diversifikasi produk juga memungkinkan pelaku UMKM memiliki peluang permintaan pasar (demand) yang lebih konsisten sepanjang tahun. Sebab, setiap produk umumnya memiliki waktu-waktu peminatan yang tinggi dan rendah. Ketika UMKM hanya mempunyai satu jenis produk, ada kemungkinan UMKM tersebut mengalami penurunan demand pada periode tertentu.

Berdasarkan ulasan di atas, jelas bahwa diversifikasi produk akan meningkatkan pendapatan serta membukakan peluang pasar yang baru bagi UMKM. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat mencegah kerugian finansial demi kelangsungan bisnis yang panjang.

Agar bisnis UMKM semakin kokoh berjalan, pelaku usaha dapat mendaftarkan diri sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang akan memberi kamu 3 macam manfaat: Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM). Di luar itu, pelaku UMKM juga dapat mendaftarkan setiap pekerja tetapnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan supaya semua terlindungi dari risiko finansial di kemudian hari.