Bagikan
Ada banyak alasan di balik keputusan seseorang untuk berhemat dan menyimpan uang. Ada yang ingin punya masa tua lebih sejahtera, ada yang ingin bisa liburan atau melakukan hobi dengan lebih tenang, ada juga yang perlu menghidupi seluruh anggota keluarganya. Apa pun itu, hidup hemat adalah hal yang baik dan banyak manfaatnya.
Jika kamu juga sedang menyusun rencana untuk hidup hemat demi bisa menyimpan uang yang lebih banyak, simak tipsnya di sini, ya!
Sebuah niat atau keinginan tidak akan bisa terwujud tanpa sebuah rencana untuk merealisasikannya. Kalimat ini tentu juga berlaku buat kamu yang ingin berhemat agar bisa simpan uang lebih banyak. Untuk itu, tips pertama dalam merencanakan hidup hemat adalah membuat anggaran keuangan.
Apa maksudnya? Melansir dari laman Stockbit, anggaran keuangan pribadi adalah ringkasan untuk membandingkan dan melacak pemasukan maupun pengeluaran dalam periode atau jangka waktu yang telah ditentukan. Umumnya, jangka waktu anggaran keuangan itu hitungan satu bulan (30 atau 31 hari).
Dengan membuat anggaran keuangan, kamu bisa melacak dan mengontrol pengeluaran bulanan kamu dengan bijak. Pasalnya, berhemat itu berarti menggunakan sumber daya (dalam hal ini finansial) secara bijak dan hidup sesuai kemampuan.
Di era visual seperti sekarang, yaitu masa di mana segala hal terdokumentasi dalam bentuk visual yang menarik melalui platform media sosial, potensi untuk terjebak dalam konsumerisme menjadi lebih tinggi. Sebab, objek visual lebih mungkin menarik hasrat seseorang ketika melihatnya. Oleh karena itu, tips kedua untuk hidup hemat adalah bisa membedakan mana keinginan mana kebutuhan.
Misalnya, membeli pakaian karena tergoda diskon atau bagian dari katalog baru adalah sebuah keinginan. Sementara membeli pakaian karena yang ada di lemari sudah tidak lagi muat untuk dikenakan adalah sebuah kebutuhan. Hidup hemat bukan berarti tidak boleh berfoya-foya sama sekali, hanya saja, kamu harus lebih bijak memilah dan memilih objek mana yang bisa dipakai berfoya-foya.
Menurut Synchrony, sebuah perusahaan jasa keuangan konsumen di Stamford, Amerika Serikat, konsep hidup hemat sering kali disalahpahami sebagai pilihan gaya hidup untuk selalu memilih barang dan jasa termurah. Kenyataannya, hidup hemat itu juga tentang mengutamakan nilai (kualitas) dibanding harga (kuantitas).
Maka, mulailah untuk memilih dan mengutamakan keputusan berbelanja kamu pada barang yang memiliki kualitas alih-alih kuantitas. Kamu bisa membeli pakaian, furnitur, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya yang bernilai tinggi daripada yang lebih murah agar kamu tidak perlu sering mengganti barang tersebut di kemudian waktu.
Declutter atau merapikan barang adalah salah satu bentuk dari konsep dasar hidup hemat, yaitu hanya membeli dan menyimpan apa yang kamu butuhkan. Dengan declutter secara teratur—misalnya beberapa bulan sekali, kamu bisa tahu benda-benda apa saja yang sudah kamu miliki, sehingga bisa menghindarkan kamu untuk membeli benda yang sama ketika melihatnya di pusat perbelanjaan.
Satu trik sederhana untuk menerapkan tips ini adalah memegang prinsip “satu masuk, satu keluar”. Maksudnya, ketika kamu membeli satu benda baru, harus ada satu benda lama yang kamu buang. Contoh sederhananya adalah pakaian; sumbangkan atau alih fungsikan satu pakaian lama ketika kamu membeli satu pakaian baru.
Memiliki anggaran keuangan pribadi agar dapat mengontrol pengeluaran memang tindakan yang bijak. Akan tetapi, hal tersebut mungkin berakhir sia-sia apabila kamu tidak melakukan evaluasi dan perubahan. Oleh sebab itu, kamu juga sebaiknya melakukan audit pengeluaran paling tidak satu tahun sekali.
Melakukan audit akan membantu kamu menemukan pos pengeluaran mana yang dapat dihilangkan, dikurangi, atau dinegosiasikan. Dengan begitu, impian kamu untuk hidup hemat dan punya uang lebih banyak akan terwujud sesuai rencana.
Demikianlah ulasan mengenai tips menerapkan hidup hemat demi memiliki simpanan uang yang lebih banyak di kemudian hari. Selain mengaplikasikan beberapa tips di atas, kamu juga bisa menjadi peserta program BPJS Kesehatan yang akan memberi kamu perlindungan finansial di hari tua nanti.
Melalui program perlindungan Jaminan Hari Tua (JHT), peserta akan mendapatkan uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Dengan begitu, peserta dapat terhindar dari masalah keuangan.
Pindah-pindah Tempat Kerja, Baik atau Buruk?
Senin, 25 Nov 2024
Tips Hidup Hemat untuk Simpan Uang Lebih Banyak
Selasa, 19 Nov 2024
Me Time untuk Pekerja Kantoran. Penting Gak Ya?
Rabu, 13 Nov 2024
Bekerja di Area Pertambangan? Ini Dia Tipsnya!
Senin, 11 Nov 2024