Bagikan
Guna mendapatkan hasil yang maksimal, maka kerja keras sangat dibutuhkan ketika kamu bekerja. Entah itu, bekerja di perusahaan swasta, instansi pemerintahan, pusat perbelanjaan, restoran, dan lain sebagainya. Namun demikian, jangan sampai kerja keras yang selama ini kamu lakukan untuk membangun karier-mu malah menjadikanmu sebagai workaholic, ya.
Apa yang dimaksud workaholic? Yuk, cari tahu selengkapnya di artikel ini!
Pengertian Workaholic
Workaholic merupakan kondisi yang membuat seseorang bekerja tanpa henti. Mereka akan bekerja terus-menerus dan lebih mementingkan pekerjaan secara berlebihan bahkan membuatnya mengesampingkan aspek kehidupan yang lain. Bahasa mudahnya, workaholic adalah sebutan untuk yang gila atau kecanduan dengan pekerjaan. Biasanya, orang yang menderita kondisi ini akan mengubur diri dalam pekerjaan.
Memang, banyak yang menyamakan antara workaholic dengan pekerja keras, namun sebenarnya keduanya berbeda. Berikut perbedaannya:
Workaholic
Pekerjaan dijadikan sebagai tempat menjauhkan diri dari hubungan dan perasaan yang tidak diinginkan.
Percaya bahwa pekerjaan lebih penting dari segalanya dibanding keluarga, teman, sahabat, dan sanak saudara yang lainnya.
Merasa senang ketika mampu mengerjakan pekerjaan yang menurut orang lain sulit atau mustahil dikerjakan.
Tidak bisa beristirahat dan tetap memikirkan pekerjaan terlepas dari apa yang dilakukan ataupun bersama dengan siapapun.
Bekerja lebih dari 10 jam sehari dan menghabiskan lebih waktunya hanya untuk pekerjaan.
Pekerja keras
Pekerjaan merupakan kewajiban yang harus dilakukan.
Mengerjakan pekerjaan sewajarnya dan masih tetap bisa berkumpul bersama dengan keluarga dan lainnya.
Bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Tetap bisa beristirahat dari pekerjaan dan tidak terlalu memforsir diri.
Bekerja sesuai dengan waktu yang ditentukan, misal dari pukul 08.00 - 16.00.
Ciri Workaholic
Melansir dari Healthline, terdapat beberapa ciri-ciri atau tanda kalau seseorang mengalami kecanduan atau “gila kerja”, seperti:
Takut mengalami kegagalan dan akan merasa stres kalau dilarang untuk bekerja.
Rela menghabiskan waktu sampai berjam-jam di kantor bahkan ketika tidak diperlukan.
Tidak mendengarkan apa yang disarankan orang lain, semisal mengurangi pekerjaan supaya bisa bersantai.
Bekerja terlalu keras dan hanya memfokuskan diri pada pekerjaan sehingga berdampak pada kesehatannya, seperti mudah diserang penyakit.
Tidak mementingkan aktivitas santai, berkumpul bersama keluarga, menjalani hobi, ataupun olahraga karena sibuk dengan pekerjaan.
Bekerja untuk mengurangi perasaan bersalahnya, cemas dan depresi yang dirasakan, serta ketidakberdayaan.
Cara Mengatasi Workaholic
Pola pikir yang salah jadi salah satu penyebab kenapa banyak yang menderita workaholic. Maka dari itu, untuk mencegahnya, maka sebaiknya coba lakukan beberapa hal berikut:
Ambil cuti
Masih punya banyak cuti? Maka, jangan takut untuk mengajukan cuti. Terlebih, kalau sudah jenuh dan stres dengan pekerjaan, kamu perlu untuk merilekskan diri. Tidak usah khawatir dengan pekerjaan yang akan menumpuk karena tubuhmu butuh istirahat. Kalau terlalu dipaksakan, ditakutkan nanti malah bisa membuatmu sakit dan semakin stres.
Rileks dan kelola stres
Mungkin saja, setelah memutuskan untuk berhenti sejenak dari pekerjaan, orang gila kerja akan merasakan keanehan. Bahkan, tidak sedikit yang merasa stres akibat tidak melakukan sesuatu. Cobalah rileks karena stres yang dialami tersebut sifatnya sementara.
Atur waktu dan batasi jam kerja
Bekerja keras untuk meningkatkan kesuksesan karier memang harus dilakukan, tapi, bukan berarti kamu harus bekerja sampai lupa dengan segalanya. Belajarlah mengatur waktu dengan baik dan batasi jam kerjamu. Apabila maksimal jam kerja di kantor sampai pukul 17.00, maka hentikan pekerjaan, pulang, beristirahat, dan berkumpul bersama keluarga.
Tentukan skala prioritas
Pekerjaan tidak akan ada habisnya karena itu berusahalah untuk menentukan skala prioritasmu dan mengerjakan pekerjaan yang sudah mendekati deadline dahulu. Kalau kamu hanya butuh waktu singkat mengerjakannya, maka manfaatkan waktu yang ada untuk istirahat dan tidak mengerjakan pekerjaan untuk besok atau lusa.
Bagaimana? Apakah kamu termasuk pekerja workaholic atau masih bisa mengatur work life balance? Kalau sudah workaholic, maka cobalah untuk meninggalkan kebiasaan tersebut karena hidup bukan hanya untuk bekerja. Masih ada keluarga di rumah dan teman yang menunggumu. Jika kamu sakit karena bekerja terlalu berlebihan, tidak hanya kamu saja yang dirugikan keluarga juga.
Jadi, selama kamu masih sehat, imbangilah pekerjaan dan kehidupan sehari-harimu, ya. Tidak lupa, buat juga jaminan untuk persiapan masa depan, seperti daftar Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Pensiun merupakan jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun. Manfaat yang diberikan yaitu berupa uang tunai yang dibayarkan setiap bulannya dan/atau sekaligus.
Apa Bedanya PKWT dan PKWTT? Cari Tahu Lebih Dulu, yuk!
Selasa, 01 Okt 2024
Tips Atur Keuangan saat Kredit Rumah
Rabu, 25 Sep 2024
Cara Mudah Wujudkan Kemandirian Finansial. Cek Yuk!
Kamis, 19 Sep 2024
Atur Dana Bisnis Makin Mudah dengan Lakukan Ini!
Senin, 09 Sep 2024