Kesehatan finansial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan seseorang. Menurut laman Investopedia, indikator sehat tidaknya keuangan seorang individu itu mencakup penghasilan yang stabil, tabungan yang cukup, dana pensiun yang bertambah, serta pengeluaran yang tetap.

Jadi, kesehatan finansial yang baik itu setidaknya harus memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tabungan untuk menghadapi kejadian tidak terduga di masa depan. Lantas, bagaimanakah cara mencapai kesehatan finansial yang baik itu? Berikut adalah tips-tipsnya!

Buat anggaran

Langkah pertama dan paling utama untuk mencapai kondisi finansial yang sehat adalah membuat anggaran pribadi secara bulanan atau tahunan. Trik ini nantinya akan membantu kamu merencanakan budget pribadimu, mengurangi pengeluaran yang tidak mendesak, menabung untuk hari tua, serta memprioritaskan penempatan investasi kamu.

Untuk membuat anggaran pribadi, kamu perlu membuat proyeksi pendapatan dan pengeluaran selama beberapa waktu ke depan. Hanya saja, proyeksi ini dapat bersifat fleksibel karena akan mengikuti situasi terkini kamu. Jika realitanya berubah, kamu bisa memperbaiki anggaran pribadimu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Hitung nilai aset kamu

Tips selanjutnya adalah menghitung nilai aset atau kekayaan bersih kamu secara rutin. Untuk menghitung nilai aset, kamu dapat membuat daftar harta juga utang yang kamu miliki. Kemudian, kurangilah jumlah harta dan utangmu. Hasil pengurangan itulah nilai aset kamu.

Kenapa menghitung nilai aset itu penting? Soalnya, pencatatan ini bisa membantu kamu mengevaluasi pertambahan aset, menilik kembali kesuksesanmu secara finansial, dan menentukan pos keuangan mana yang perlu ditingkatkan lagi.

Kendalikan inflasi gaya hidup

Ketika seseorang memiliki uang yang lebih banyak, sering muncul kecenderungan untuk menghabiskan uang tersebut pada hal yang belum mendesak. Situasi ini cukup sering terjadi pada individu yang merasakan kenaikan gaji. Dalam dunia ekonomi, hal ini dikenal dengan istilah “inflasi gaya hidup”.

Kalau ingin lebih cepat mencapai kondisi finansial yang sehat, kamu harus bisa mengendalikan inflasi gaya hidup saat menerima kenaikan gaji. Sebab, inflasi gaya hidup dapat membatasi kemampuan kamu untuk memupuk kekayaan dan mempunyai dana pensiun yang lebih banyak di kemudian hari.

Untuk mengendalikan inflasi gaya hidup, kamu dapat menghitung kembali anggaran pengeluaran pribadi kamu pasca kenaikan gaji dan memilah mana yang merupakan kebutuhan juga keinginanmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak ketika akan membelanjakan uangmu.

Mulai menabung dana pensiun

Dalam dunia investasi ada istilah compounding, yakni kemampuan sebuah aset atau untuk menghasilkan keuntungan dari hasil keuntungan sebelumnya. Efek finansial ini akan membuat nilai investasi kamu lebih cepat berkembang dan memberikan hasil akhir yang lebih banyak di masa depan jika dilakukan sedini mungkin.

Kenapa bisa begitu? Ilustrasinya seperti begini: untuk bisa hidup cukup setelah pensiun, kamu membutuhkan uang Rp1 miliar saat berusia 56 tahun. Kalau uang ini kamu kumpulkan mulai usia 26 tahun, kamu bisa menabung kurang dari Rp3 juta per bulan selama 30 tahun agar mendapat Rp1 miliar. Selain itu, kamu juga akan mendapat nominal uang lagi dari efek compound selama 30 tahun.

Sedangkan kalau kamu baru mulai mengumpulkan uang pada usia 36 tahun, kamu harus menabung lebih dari Rp4 juta per bulan selama sisa kurun waktu 20 tahun untuk mencapai angka Rp1 miliar. Dengan nominal simpanan yang lebih besar pun, kamu sudah kehilangan waktu 10 tahun buat uang itu menghasilkan compound.

Maka, mulailah menabung dana pensiun sedini mungkin pada produk-produk investasi dari bank atau lembaga finansial lain yang sudah diawasi oleh OJK. Kalau kamu pekerja di sebuah perusahaan, kamu juga akan memperoleh dana pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan melalui program JHT yang menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

Adapun sumber dana JHT adalah iuran pekerja (berasal dari gaji bulanan) dan iuran perusahaan yang diakumulasikan dengan hasil pengembangan JHT selama dana tersebut disimpan dalam akun BPJS Ketenagakerjaan peserta.

Kalau kamu seorang wirausahawan ataupun pekerja lepas, kamu juga berhak mendapatkan dana pensiun dari program JHT selama kamu menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Bedanya, sumber dana JHT kamu berasal dari iuranmu sendiri dan akumulasi pengembangan dana JHT saja.

Buat rekening dana darurat

Dana darurat adalah simpanan uang untuk membiayai pengeluaran tak terduga dan/atau bernilai besar, seperti tagihan medis atau perbaikan rumah maupun kendaraan. Menurut beberapa pakar keuangan, dana ini juga dapat membantu kamu mengatasi situasi hilangnya pendapatan akibat kehilangan pekerjaan atau sakit berkepanjangan.

Dengan begitu, memiliki rekening dana darurat akan menghindarkan kamu dari kesulitan finansial ketika hal tidak terduga terjadi padamu atau keluargamu. Idealnya, kamu perlu menyimpan 6 kali atau lebih budget pengeluaran bulanan kamu agar rekening dana darurat betul-betul dapat menolong kamu suatu saat nanti. Akan tetapi, usahakan untuk terus mengisi rekening tersebut selama kamu memiliki dana lebih, ya!

Nah, itulah dia ulasan mengenai kesehatan finansial dan cara-cara untuk mendapatkannya.

Semoga berhasil, ya, rencana keuangan kamu!