Generasi sandwich tidak hanya terbatas pada memberikan tanggung jawab pada orang tua terkait dengan finansial saja, tetapi juga dalam banyak hal. Misalnya merawat orang tua yang mulai sakit-sakitan, meluangkan waktu untuk menemani orang tua, dan berbagai hal lainnya.

Di Indonesia sendiri, generasi sandwich menjadi hal yang umum dan dianggap biasa. Sebab, bertanggung jawab pada orang tua ketika mereka memasuki usia pensiun merupakan bagian dari bakti anak pada orang tua.

Penyebab Terjadinya Generasi Sandwich

Generasi sandwich tidak selalu bermakna negatif karena terkadang ada hubungan timbal balik antara keduanya. Misalnya mereka yang tetap tinggal bersama pasangannya di rumah orang tua setelah menikah.�

Keuntungannya bagi anak, mereka tidak perlu memikirkan masalah tempat tinggal dan orang tua bisa membantunya menjaga anak mereka nanti sehingga bisa lebih hemat. Sementara orang tua tidak merasa kesepian karena masih ada anak, menantu, dan cucu yang akan menemani mereka di rumah.

Untuk kondisi seperti di atas, memang tidak ada yang merasa dirugikan. Namun, ketika generasi sandwich berkaitan dengan finansial, maka kondisi ini akan memberatkan yang mengalaminya. Sebab, seseorang harus menanggung biaya kebutuhan orang tua, dirinya, dan anak. Sementara biaya hidup dan pendidikan untuk anak juga semakin tinggi dari waktu ke waktu.

Seseorang bisa menjadi generasi sandwich dalam hal finansial biasanya akibat dari kurangnya persiapan orang tua dalam menghadapi masa tua. Penyebabnya:

Saat usia produktif, orang tua juga menjadi generasi sandwich dari orang tuanya

Kurang mampu mengelola keuangan saat masih usia produktif

Tidak mempersiapkan dengan jaminan sosial

Mempersiapkan Keuangan di Masa Tua

Jika saat ini kamu adalah generasi sandwich dari orang tuamu, kamu yang memiliki penghasilan secukupnya mungkin merasakan sulitnya menanggung beban finansial dari 3 generasi. Jadi, kamu pasti tidak mau kan anakmu nanti merasakan hal yang sama saat sudah bekerja nanti?

Nah, supaya kamu bisa memutus rantai generasi sandwich ini, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu lakukan, yaitu:

Persiapkan sejak dini

Masih muda saatnya bersenang-senang. Hal tersebut tidak salah karena kamu juga punya hak untuk menikmati hasil kerja kerasmu. Namun, ada baiknya jika kamu sudah mulai menyiapkan tabungan masa depan sejak dini. Dengan memulai tabungan ini lebih awal, maka kamu memiliki waktu lebih panjang untuk mempersiapkannya. Jadi, total nilai tabunganmu akan semakin besar saat kamu memasuki usia pensiun nanti.

Mulai Berinvestasi

Saat ini semakin banyak jenis instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Seperti investasi emas, saham, properti, dan sebagainya. Tidak hanya itu, modal awal untuk berinvestasi juga semakin terjangkau, tergantung pada jenis investasi yang kamu pilih. Kamu bisa memilih jenis investasi yang menurutmu paling sesuai dengan karaktermu dan juga modal yang kamu miliki.�

Batasi pemanfaatan kredit

Menggunakan fasilitas kredit sebenarnya boleh saja, tetapi kamu harus bijak saat memanfaatkannya. Pastikan kamu sudah menganalisa kondisi keuanganmu terlebih dahulu sebelum mengajukannya. Terutama untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kendaraan atau kredit rumah. Selain dapat menghindarkanmu dari risiko masalah finansial, menganalisa keuangan sebelum mengajukan kredit juga menghindarkanmu dari risiko daftar merah BI akibat kredit macet.

Gunakan jaminan sosial

Baik kamu yang bekerja di perusahaan sebagai karyawan, maupun yang membuka usaha sendiri, menyiapkan jaminan sosial di hari tua sangatlah penting. Salah satunya yaitu dengan menggunakan BPJS Ketenagakerjaan yang memiliki program Jaminan Hari Tua (JHT). Untuk kamu yang berstatus sebagai karyawan, bisa mendaftar sebagai BPJS Ketenagakerjaan Penerima Upah (PU), sementara jika kamu membuka usaha sendiri bisa mendaftar BPJS Ketenagakerjaan Bukan Penerima Upah (BPU).

Namun, mencegah munculnya generasi sandwich bukan berarti kemudian kamu jadi mengabaikan orang tua. Sebab, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, generasi sandwich tidak hanya terbatas pada finansial saja.

Meskipun orang tua sudah siap secara finansial menghidupi masa pensiunnya, tetapi mereka tetap membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Jadi, kamu tetap bisa menjadi generasi sandwich bagi orang tua dengan memberi mereka perhatian dan luangkan waktu untuk tetap berkomunikasi serta merawat mereka.