Mendapat pekerjaan yang cenderung santai karena memiliki jam kerja jelas dan tidak pernah lembur. Banyak orang mungkin akan merasa beruntung ketika mendapatkannya. Namun, tahukah kamu kalau ternyata ada juga loh orang yang justru “terlalu senang” bekerja dan justru merasa senang ketika harus sering lembur atau banyak menghabiskan waktu di kantor.

Alasan Tetap Senang Meskipun Sering Lembur

Kamu yang lebih senang bekerja pada jam pasti, mungkin bertanya-tanya. Kenapa ya ada yang justru senang mengambil lembur? Atau terlihat bahagia ketika sedang banyak deadline pekerjaan. Ternyata ada beberapa hal yang bisa menjadi alasannya, di antaranya:

• Memotivasi diri

Tahukah kamu bahwa dengan banyaknya pekerjaan yang dipercayakan padamu, artinya kamu sedang diberikan kepercayaan akan pekerjaan tersebut? Hal ini akan membuatmu termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik sehingga kamu merasa senang melakukannya.

Tidak hanya itu, terlalu banyak waktu kosong akan membuatmu merasa bosan dan sulit berkembang. Misalnya ketika kamu memiliki 8 jam kerja tetapi semua pekerjaan berhasil diselesaikan hanya 2 jam saja. Lalu apa yang harus kamu lakukan selama sisa 6 jam tersebut? Pastinya kamu akan merasa bingung dan bosan karena tidak ada hal yang harus dilakukan.

• Memenuhi kebutuhan

Ada orang yang bekerja lembur karena menyukainya atau memang banyak pekerjaan, tetapi ada juga loh pekerja yang sengaja lembur karena membutuhkan tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.

Biasanya ini berlaku untuk perusahaan yang menerapkan uang lembur dan memungkinkan karyawannya mengambil tambahan pekerjaan. Meskipun terkadang uang lembur yang diberikan tidak terlalu besar, tetapi jika diakumulasi maka bisa cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja tersebut.

Bagaimana denganmu? Apakah kamu termasuk pekerja yang suka bekerja lembur? Jika iya, apapun alasanmu melakukannya, kamu harus tetap memerhatikan work life balance dalam hidupmu.�

Pentingnya Work Life Balance

Work life balance adalah kondisi di mana kamu mampu untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dengan hal lain dalam hidupmu, seperti keluarga, bersenang-senang, dan tanggung jawab lainnya.�

Misalnya saja kamu bekerja dari pagi hingga tengah malam karena mengambil lembur. Begitu sampai rumah, tenagamu hanya tersisa untuk mandi dan kemudian tidur. Ketika kondisi ini terus berulang setiap hari, artinya kamu tidak memiliki work life balance karena waktu dan energimu habis hanya untuk bekerja.

Namun, jika kamu masih memiliki waktu serta energi untuk mengobrol bersama keluarga saat pulang, berkumpul dengan teman atau keluarga, melakukan rekreasi sekali waktu, ini menunjukkan bahwa kamu memiliki work life balance yang baik.

Work life balance sangatlah penting, bahkan untuk kamu yang lembur karena memang menyukainya. Jika kamu mengabaikannya maka beberapa hal berikut bisa terjadi padamu:

• Burn Out

Burn out adalah kondisi di mana kamu merasa lelah secara mental maupun fisik akibat beban pekerjaan. Biasanya seseorang yang mengalami ini akan merasa lelah sepanjang waktu, depresi, dan selalu berpikir negatif tentang pekerjaannya.

• Mudah Sakit

Sering lembur dan bekerja secara berlebihan akan membuatmu kelelahan secara fisik maupun mental. Akibatnya, imunitas tubuhmu akan menurun dan kamu lebih sering sakit. Apalagi jika akibat beban pekerjaan, waktu istirahatmu selalu kurang dari yang dibutuhkan.

• Kehidupan Sosial Terganggu

Menghabiskan sebagian besar waktu dan energi di kantor dan mengabaikan kehidupan sosial akan membuatmu kehilangan orang-orang terdekatmu. Misalnya kamu sebagai seorang suami dan ayah yang jarang di rumah akibat lembur setiap hari, maka hubunganmu dengan istri dan anak akan semakin menjauh.

• Produktivitas Menurun

Banyaknya pekerjaan yang diberikan padamu memang bisa menunjukkan kepercayaan perusahaan padamu. Namun jangan salah, jika berlebihan justru akan memberikan beban padamu secara fisik dan mental. Dampaknya produktivitasmu akan semakin menurun dari waktu ke waktu.

• Tidak Merasa Bahagia

Hanya pekerjaan yang ada dalam pikiranmu. Bahkan saat kamu bersama keluarga dan teman dekatmu sekalipun, kamu selalu memikirkan pekerjaan di kantor. Bahkan terkadang, pekerjaan untuk keesokan harinya sudah bisa menjadi beban bagimu di hari ini saat sedang bersama keluarga. Hal ini pastinya tidak akan membuatmu bahagia, begitu pula dengan orang yang ada di sekitarmu.

Selain beberapa dampak di atas, kamu juga sangat berisiko mengalami penyakit akibat kerja atau PAK, yaitu penyakit yang muncul akibat dari pekerjaan maupun lingkungan kerja. Ada 5 golongan penyebab seseorang bisa terkena PAK, di antaranya:

1. penyebab fisik (suhu ekstrem, kebisingan yang tinggi)

2. penyebab kimiawi (paparan zat kimia)

3. penyebab biologi (bakteri, virus, jamur)

4. penyebab ergonomik (posisi janggal, gerakan berulang)

5. penyebab psikososial (beban kerja berlebih, stres pekerjaan, pekerjaan monoton)

Kegagalan dalam mengatur kehidupan dengan pekerjaan dapat menyebabkan PAK golongan 5. Kondisi ini bisa semakin serius ketika kamu bekerja di industri dengan bahaya potensial yang tinggi, seperti kebisingan tinggi (golongan 1) atau di area dengan paparan zat kimia terus menerus (golongan 2).

Bertanggung jawab akan pekerjaan itu memang sangat penting, tetapi pastikan kamu tetap menyeimbangkannya dengan kehidupanmu. Dengan begitu kamu bisa tetap selalu menikmati pekerjaan yang dilakukan secara jangka panjang.

Nah, yang tidak kalah penting yaitu, kamu harus memastikan bahwa kamu telah memiliki jaminan sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan program Penerima Upah dari perusahaan tempatmu bekerja. Jaminan sosial ini bersifat wajib sehingga jika kamu ternyata belum memilikinya, kamu berhak mengajukan pada perusahaan tempatmu bekerja. Dengan adanya work life balance serta jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, kamu bisa bekerja dengan lebih tenang dan aman